Aktifitas bongkar muat di Pelabuan Tanjong Priok |
Malam
ini (02/06/14) saya tugas jaga malam dikantor, sepeda dengan segala
perbekalannya sudah saya siapkan didalam pannier dan drybag, sepeda sudah saya
bawa menuju kantor agar besok pagi saya bisa menyiapkan beberapa kekurangannya
di Salemba, tempat kumpul teman – teman komunitas sepeda turing “Bikepe’a”.
Sebenarnya
ada bang Hendry Azwar yang ingin ikut dalam perjalanan ini, karena disaat akan
berangkat anaknya sakit, akhirnya Bang Hendry mengundurkan diri, dia akan liat
kondisi Triara (anaknya) sampai beberapa hari, kalau memungkinkan menyusul,
Bang Hendry berencana akan ikut yang perjalanan di Pulau Bangka.
Sepulang
kerja pagi ini (03/04/14) saya ke Salemba untuk mempersiapkan beberapa
kekurangan pelengkapan dibantu om Yose Rizal, om Sunan Pamungkas, om Eki dan om
Mahendratta Sambodho, sebenarnya perlengkapan tidak ada yang tertinggal dari
catatan yang saya buat, hanya saja dompet tidak saya catat dalam perlengkapan,
dan tertinggal dirumah, jadinya pagi dibantu om Eki saya diantar mengambil
dompet di kantor istri di Fatmawati, lanjut mampir ke sekolah anaknya om Hendry
janjian ambil kamera DSLRnya.
Saya
tidak merasa nyaman dengan stem model adjustable yang saya pakai, rasanya
seperti bautnya kurang kencang, siang itu dibantu teman – teman, saya mengganti
stem model bango pinjaman dari om Dodot (Mahendratta Sambodho). Memakan waktu
cukup lama untuk mengganti stem karena stem yang lama susah lepas dari
adaptornya, tidak terasa sudah jam 14.00, om Yose Rizal rajin yang selalu
mengingatkan untuk buru - buru, karena dia takut sya ketinggalan kapal, sampai
– sampai om Rizal merasa mules.
Sepeda
sudah rapi, smua perlengkapan sudah dicek ulang, saya kayuh sepeda secepat
mungkin, settingan stem yang lebih rendah dari saddle saya harus beradaptasi,
karena sebelumnya saya menggunakan sepeda dengan handlebar lebih tinggi dari
saddle. .
Tiba
di agen tiket kapal pukul 15.30, saya langsung bertemu Aris orang yang saya
hubungi via BBM, saya menanyakan jam berapa kapal yang berangkat ke Belitung? Si Aris kaget, karena dia lupa mengabari kalau
kapal ferry yang ke Belitung diundur esok hari dan hari ini adanya kapal pelni
KM. Lawit tujuan Belitung yang berangkat jam 15.00, diliat dari CCTV di
komputer Aris, KM. Lawit masih bersandar di pelabuhan tapi penjualan tiket
onlinenya sudah ditutup, jam menunjukkan pukul 16.00, Aris pergi ke pelabuhan berusaha
apakah masih bisa saya ikut naik kapal KM. Lawit? Cerita Aris, selama tangga
kapal belum diangkat, penumpang masih bisa membeli tiket secara manual langsung
dari pelabuhan.
Nasib..
tangga kapal KM. Lawit sudah diangkat, jadi sudah tidak mungkin saya naik,
padahal kapal masih bersandar di pelabuhan. Dalam hati kesal andaikan saya
dapat informasi yang update dari agen tiket kapal, saya akan berangkat lebih
awal untuk mengejar kapal KM Lawit.
Setelah
menimbang resiko, saya memilih berangkat hari ini dengan tujuan ke Bangka
terlebih dahulu, karena kalau saya ikut kapal ferry yang berangkat ke Belitung
besok, saya tidak yakin, masih ada kemungkinan mundur keberangkatannya kalau muatan
truk ekspedisinya tidak banyak, dan saya memilih berangkat sore ini ke Pulau
Bangka dengan kapal KM. Sawita transit semalam di Pangkal Balam untuk esok
siangnya lanjut menyeberang menggunakan jetfoil ke Tanjung Pandan, Belitung.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar