Senin, 28 Juli 2014

TRAUMA EXPRESS BAHARI 8 #SunsetBabel



Hujan sejak subuh tidak juga berhenti, rencananya pagi ini (05/06/14) saya mau ke rumah opung Sinpo di Pangkal Pinang terpaksa ditunda, saya baru bisa keluar siang hari jam 11.00 ditemani kak Firman saya menuju kota Pangkal Pinang dan ke rumah opung Sinpo, mampir ke patok 0 km Pangkal Pinang buat bukti otentik sudah sampai di pulau Bangka, karena waktu yang terbatas saya tidak bisa berlama – lama, setiba di rumah kak Firman jam 12.00, saya bergegas untuk gowes ke Pelabuhan penumpang Pangkal Balam, karena jadwal kapal jetfoil Express Bahari yang ke Tanjung Pandan berangkat jam 13.00, sebelum berpamitan dengan keluarga kak firman dan istrinya kak Merry saya disuguhkan oleh ibunya kak Merry makan siang Model dan lempah Kuning, Lempah Kuning ini makanan khas Pulau Bangka yang isinya ikan tenggiri dengan kuah berbumbu kunyit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, lengkuas dan belacan ditambah irisan buah nanas yang menambah segar masakan.

Adik -adik Saka Bahari Babel lagi persiapan kegiatan
 
Bersama Kak Firman, Saka Bahari Babel

Bersama opung Sinpo

0 KM Pangkal Pinang

Kantor walikota Pangkal pinang


Sepeda di parkir di geladak utama yang terdapat dihaluan kapal, dan saya mendapat kursi dideret pertama kelas executive berhadapan langsung dengan AC portable, bukannya gak mau dikelas ekonomi, pertimbangannya beli tiket kelas ekonomi hanya bisa dibeli saat jetfoil akan berangkat, tidak bisa dibeli jauh – jauh hari, dan kesempatan menyebrang setiap hari hanya sekali dari Pangkal Balam pukul 13.00, dan dari Tanjung Pandan pukul 07.00 di hari selasa libur, lagipula selisih harga tiket ekonomi dan executive hanya Rp. 20.000.

Rencana saya ingin istirahat di jetfoil selama perjalanan 4 jam menyeberang selat Gaspar, tapi apa daya.. posisi kursi yang langsung menghadap AC portable membuat saya susah tidur karena kedinginan, untuk menghangatkan badan sesekali saya naik ke geladak atas di kelas ekonomi, bagian buritan jetfoilnya terdapat area terbuka yang bikin kita bebas memandang keluar.



 
Sepeda di parkir digeladak

Menyeberangi jembatan yang belum selesai

Add caption

Kelas executive KM Bahari Express


Sebelum terbakar, di buritan dipakai penumpang untuk merokok

Kelas Ekonomi dan kantin

Di jetfoil Express Bahari tidak seperti bus malam yang menyediakan area merokok, walaupun area buritan atas terbuka, Semenjak kebakaran jetfoil Express Bahari di selat Nasik tahun 2013 yang memakan korban nyawa 4 orang yang disebabkan oleh puntung rokok, penumpang dilarang keras merokok di jetfoil, untuk mencegah penumpang yang membandel tetap merokok, dipasang kamera cctv di buritan, ada beberapa penumpang yang membandel merokok sambil ngumpet – ngumpet diburitan, oleh petugas yang memantau cctv langsung dinegur dengan keras.

Saya kembali ke kursi tempat saya duduk, lumayan bisa selonjoran 3 seat kursi yang sejajar dengan kursi saya kosong, sambil nikmatin kopi panas dan kacang goreng saya nonton film jadul melayu, menghiburlah untuk membunuh waktu sampai ke Tanjung Pandan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar