Rabu, 16 Juli 2014

MELEPAS TUKIK KELAUT LEPAS, DI PANTAI PANGUMBAHAN


 #berburusunset hari terakhir

(05/12/13) Bangun hari sudah siang, hari ini saya bermalas – malasan di pos TNI AL Muara Cibuaya, sore ini saya akan menuju Muara Pangumbahan untuk ikut kegiatan rutin melepas tukik (anak penyu) ke laut lepas yang diadakan setiap sore dan malamnya ikut para petugas untuk melihat aktifitas penyu bertelur di pantai yang berpasir halus.

 
Aktifitas rutin pagi, pengibaran bendera merah putih

Persiapan operasi, di depan Pos TNI AL

Angkut senjata ke atas perahu karet

Berangkat operasi


Jam 14.00 saya berangkat menuju pantai Pangumbahan, sebenarnya tinggal 3 km lagi untuk sampai ke pantai Pangumbahan, bisa aja semalam saya tetap memaksakan lanjut ke pantai Pangumbahan dari Ujung Genteng, tapi sama aja saya baru bisa ikut melepas tukiknya sore ini, lagipula demi keamanan dikejar anjing, saya lebih memilih bermalam di Ujung Genteng.

Menunggu aktifitas pelepasan tukik yang biasanya menjelang matahari terbenam, saya isi berjalan - jalan dipantai pangumbahan sampai ke muara Cipanarikan. Jam 05.00 saya sudah nongkrong di pantai Pangumbahan, satu persatu pengunjung berdatangan dengan kelompok – kelompok kecil. 06.30 beberapa petugas konservasi datang dengan membawa ember berisi ratusan anak penyu (tukik) yang akan dilepas dilaut bebas, semua pengunjung antusias ingin melihat dan memegang, oleh petugas diingatkan agar tidak memegangnya. Tukik – tukik yang masih lucu – lucu itu tidak semua sukses mencapai ke laut, ada beberapa yang menyasar kearah pantai, ada yang terbalik diterjang ombak dan berusaha untuk bangun.

Tukik yang nyasar ke arah pantai

Jalan menuju Pantai Pangumbahan


Gerbang menuju Pantai Pangumbahan
Anak kecil bermain di pantai Pangumbahan sehabis melepas tukik

Jejak tukik

Sunset di pantai Pangumbahan

Aktifitas melepas tukik sore itu sudah selesai, pengunjung – pengunjung yang lain kembali ke penginapannya yang kebanyakannya naik ojek, biasanya para pengunjung akan kembali selepas isya untuk melihat aktifitas induk Penyu yang naik ke pantai untuk melahirkan saat hari sudah malam. Induk Penyu sangat sensitif dengan cahaya dan bising, di Pantai Pangumbahan yang berkarakter pasir putih yang padat dan landai terbentang sepanjang 2,3 km menjadi tempat favorit untuk Penyu Hijau (Chelonia mydas) menetaskan telurnya.

Induk Penyu dalam sekali menetaskan telur rata – rata mencapai 100 butir, sebelum menetaskan telur si induk penyu akan membuat lubang mencapai 1 meter, dan setelah menetas, telur – telur itu akan di kubur kembali dengan pasir. Butuh 3 jam untuk induk penyu dari mendarat, menetaskan dan kembali kelaut. Ukuran penyu hijau yang mendarat dan bertelur di pantai Pangumbahan rata-rata berukuran panjang 110 cm dan lebar 65 cm dengan perkiraan berat sekitar 100 kg lebih.

Dikabarkan lewat handy talky dari pos 6, ada induk penyu yang naik ke pantai akan bertelur, saya dikabari oleh petugas jika ingin melihat. Saya memilih tidak pergi melihat, merepotkan petugas yang harus mengahantarkan saya ke lokasi yang ahanya seorang diri, lagipula sebelumnya saya pernah kesini dan melihat proses induk penyu bertelur.

Rencananya saya bermalam di aula, tapi urung tidur di aula karena sehabis makan malam di warung saya diajak tidur bareng tukang – tukang yang sedang membuat jalan akses ke Pangumbahan di salah satu cottage yang mereka tempati. Awalnya saya tidur didalam cottage, tapi karena kegerahan saya akhirnya memilih menggelar matras diteras, beruntung malam itu tidak ada nyamuk dan tidur saya bisa lelap.

Kamis pagi (06/12/13) sehabis sarapan 2 bungkus mie goreng instant dan segelas kopi hitam, saya lanjutkan perjalanan untuk pulang. Melewati jalan yang semula saat saya datang, mampir sebentar di Pos TNI AL untuk berpamitan.

Perjalanan arah pulang yang didominasi tanjakan, membuat perjalanan saya lambat, sore saya baru masuk Kiara Dua dan dari sini saya berencana lewat Jampang Tengah. Akhirnya saya menumpang menginap di warung pinggir jalan.





Menginap, malam terakhir diwarung menuju Jampang Tengah

Awal rencana pagi ini (07/12/13) saya akan melanjutkan perjalanan menuju Cibodas lewat Sukabumi, disana bergabung sama teman – teman Bikepe’a yang berencana bike camp. Terpaksa saya tidak jadi bergabung dengan teman – teman Bikepe’a, karena semalam istri mengabarkan tidak enak badan. Perjalanan hari ini saya lanjutkan untuk pulang. Sore saya sempatkan membeli makanan kesukaan istri Macaroni panggang di Bogor, dan saya tiba di rumah jam 21.00, segelas teh manis panas menjadi ucapan sambutan kepulangan suami dari istri tercinta.

 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar