#berburusunset hari terakhir
(05/12/13)
Bangun hari sudah siang, hari ini saya bermalas – malasan di pos TNI AL Muara
Cibuaya, sore ini saya akan menuju Muara Pangumbahan untuk ikut kegiatan rutin
melepas tukik (anak penyu) ke laut lepas yang diadakan setiap sore dan malamnya
ikut para petugas untuk melihat aktifitas penyu bertelur di pantai yang
berpasir halus.
Persiapan operasi, di depan Pos TNI AL |
Angkut senjata ke atas perahu karet |
Berangkat operasi |
Jam
14.00 saya berangkat menuju pantai Pangumbahan, sebenarnya tinggal 3 km lagi
untuk sampai ke pantai Pangumbahan, bisa aja semalam saya tetap memaksakan
lanjut ke pantai Pangumbahan dari Ujung Genteng, tapi sama aja saya baru bisa
ikut melepas tukiknya sore ini, lagipula demi keamanan dikejar anjing, saya
lebih memilih bermalam di Ujung Genteng.
Menunggu
aktifitas pelepasan tukik yang biasanya menjelang matahari terbenam, saya isi
berjalan - jalan dipantai pangumbahan sampai ke muara Cipanarikan. Jam 05.00
saya sudah nongkrong di pantai Pangumbahan, satu persatu pengunjung berdatangan
dengan kelompok – kelompok kecil. 06.30 beberapa petugas konservasi datang dengan
membawa ember berisi ratusan anak penyu (tukik) yang akan dilepas dilaut bebas,
semua pengunjung antusias ingin melihat dan memegang, oleh petugas diingatkan
agar tidak memegangnya. Tukik – tukik yang masih lucu – lucu itu tidak semua sukses
mencapai ke laut, ada beberapa yang menyasar kearah pantai, ada yang terbalik
diterjang ombak dan berusaha untuk bangun.
Tukik yang nyasar ke arah pantai |
Jalan menuju Pantai Pangumbahan |
Gerbang menuju Pantai Pangumbahan |
Anak kecil bermain di pantai Pangumbahan sehabis melepas tukik |
Jejak tukik |
Sunset di pantai Pangumbahan |
Aktifitas
melepas tukik sore itu sudah selesai, pengunjung – pengunjung yang lain kembali
ke penginapannya yang kebanyakannya naik ojek, biasanya para pengunjung akan
kembali selepas isya untuk melihat aktifitas induk Penyu yang naik ke pantai
untuk melahirkan saat hari sudah malam. Induk Penyu sangat sensitif dengan
cahaya dan bising, di Pantai Pangumbahan yang berkarakter pasir putih yang
padat dan landai terbentang sepanjang 2,3 km menjadi tempat favorit untuk Penyu
Hijau (Chelonia mydas) menetaskan telurnya.
Induk
Penyu dalam sekali menetaskan telur rata – rata mencapai 100 butir, sebelum
menetaskan telur si induk penyu akan membuat lubang mencapai 1 meter, dan
setelah menetas, telur – telur itu akan di kubur kembali dengan pasir. Butuh 3
jam untuk induk penyu dari mendarat, menetaskan dan kembali kelaut. Ukuran
penyu hijau yang mendarat dan bertelur di pantai Pangumbahan rata-rata
berukuran panjang 110 cm dan lebar 65 cm dengan perkiraan berat sekitar 100 kg
lebih.
Dikabarkan
lewat handy talky dari pos 6, ada induk penyu yang naik ke pantai akan
bertelur, saya dikabari oleh petugas jika ingin melihat. Saya memilih tidak
pergi melihat, merepotkan petugas yang harus mengahantarkan saya ke lokasi yang
ahanya seorang diri, lagipula sebelumnya saya pernah kesini dan melihat proses
induk penyu bertelur.
Rencananya
saya bermalam di aula, tapi urung tidur di aula karena
sehabis makan malam di warung saya diajak tidur bareng tukang – tukang yang
sedang membuat jalan akses ke Pangumbahan di salah satu cottage yang mereka
tempati. Awalnya saya tidur didalam cottage, tapi karena kegerahan saya
akhirnya memilih menggelar matras diteras, beruntung malam itu tidak ada nyamuk
dan tidur saya bisa lelap.
Kamis
pagi (06/12/13) sehabis sarapan 2 bungkus mie goreng instant dan segelas kopi
hitam, saya lanjutkan perjalanan untuk pulang. Melewati jalan yang semula saat
saya datang, mampir sebentar di Pos TNI AL untuk berpamitan.
Perjalanan
arah pulang yang didominasi tanjakan, membuat perjalanan saya lambat, sore saya
baru masuk Kiara Dua dan dari sini saya berencana lewat Jampang Tengah.
Akhirnya saya menumpang menginap di warung pinggir jalan.
Menginap, malam terakhir diwarung menuju Jampang Tengah |
Awal
rencana pagi ini (07/12/13) saya akan melanjutkan perjalanan menuju Cibodas
lewat Sukabumi, disana bergabung sama teman – teman Bikepe’a yang berencana
bike camp. Terpaksa saya tidak jadi bergabung dengan teman – teman Bikepe’a,
karena semalam istri mengabarkan tidak enak badan. Perjalanan hari ini saya
lanjutkan untuk pulang. Sore saya sempatkan membeli makanan kesukaan istri
Macaroni panggang di Bogor,
dan saya tiba di rumah jam 21.00, segelas teh manis panas menjadi ucapan
sambutan kepulangan suami dari istri tercinta.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar